franchisor

BISNIS FRANCHISE : Pola Hubungan Franchisor-Franchisee

Dalam menjalankan usaha waralaba banyak dinamika yang harus dilalui agar menjadi franchisor yang sukses.  Salah satu kunci sukses yang dapat dipegang oleh franchisor adalah dengan membangun pola hubungan yang baik dengan franchisee-nya. Pola hubungan yang ideal antara franchisor dan franchisee ditandai dengan prinsip-prinsip berikut: Saling menguntungkan (win-win), bersifat horisontal Franchisor akan untung, bila Franchisee untung Terbentuknya jaringan usaha bersama (kemitraan) Dukungan Franchisor yang berkesinambungan, dengan tujuan usaha Franchisee tidak boleh gagal Franchisee harus menjaga reputasi dan krebilitas Franchisor dengan cara patuh kepada arahan Franchisor sebagai pusat jaringan Namun kadang prinsip-prinsip ideal tersebut serasa sulit untuk dicapai, terlebih lagi ketika peluang bermunculan di depan mata franchisor ketika bisnis franchise yang sedang dijalani sedang naik daun. Keinginan untuk mengambil semua peluang yang ditawarkan dari calon-calon franchisee untuk segera menjadi franchisee, membuat franchisor dihadapkan pada pilihan untuk mengambil semua peluang tersebut dan bermitra dengan banyak franchisee atau menahan diri dengan memilih sedikit saja franchisee yang benar-benar cocok untuk diajak bermitra. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa franchisor dihadapkan pada pilihan memiliki banyak outlet dengan banyak franchisee atau memiliki banyak outlet dengan sedikit franchisee. Ketika dihadapkan pada pilihan untuk mengembangkan usaha waralaba dengan memiliki banyak outlet dengan banyak franchisee atau memiliki banyak outlet dengan sedikit franchisee maka menurut saya keputusan mana yang akan dipilih terpulang pada franchisor. Namun idealnya akan lebih mudah bagi franchisor untuk berkoordinasi dengan sedikit franchisee daripada banyak franchisee. Hal ini bukan berarti usaha waralabanya tidak dapat berkembang menjadi besar, namun usaha menjadi besar dengan sedikit franchisee yang masing-masing franchisee-nya memiliki lebih dari satu outlet. Ini artinya franchisee Anda sukses dan puas bekerja sama dengan Anda sehingga mereka ingin menambah jumlah outletnya. Menurut saya, besarnya jumlah keuntungan dari usaha franchise yang Anda jalani bukan satu-satunya ukuran kesuksesan franchising. Kepuasaan yang diraih oleh franchisee Anda dalam bermitra dengan Anda, kepuasan konsumen Anda akan produk/jasa yang ditawarkan mungkin dapat menjadi ukuran lain atas kesuksesan bisnis franchise Anda. “Hubungan yang solid antara Franchisor-Franchisee, dapat menjadi landasan bisnis Franchise yang tangguh.” Follow Our Instagram @franchiseacademyindonesia Salam Sukses, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT wahdifakhrozy@yahoo.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

BISNIS FRANCHISE : Pola Hubungan Franchisor-Franchisee Read More »

8 Tindakan Franchisee yang Dapat Merugikan Franchisor

Pada artikel ini akan dibahas hubungan antara franchisor dan franchisee dari sudut pandang pemilik brand (merek). Franchisor sebagai pemilik merek yang mengembangkan produk, konsep bisnis serta inovasi yang menyebabkan produk dan jasanya disukai oleh masyarakat tentu akan sangat berkepentingan dalam melindungi kekayaan intelektualnya terutama yang dikerjasamakan dengan franchisee-nya.   Untuk itu, franchisor tentu sangat berharap kerjasama yang dibangun dengan franchisee-nya berjalan baik dengan mendapatkan franchisee yang kooperatif. Namun bisa saja terjadi dimana franchisee yang diajak bekerjasama melakukan tindakan yang dapat merugikan franchisor. Berdasarkan pengalaman beberapa franchisor, setidaknya ada 8 tindakan franchisee yang dapat merugikan franchisor yang sering terjadi dalam hubungan franchise, yaitu:   Franchisee membeli bahan baku dari supplier lain Franchisee memutuskan kerjasama sebelum berakhirnya perjanjian Franchisee tidak mau membayar royalty Franchisee membuka usaha sejenis Franchisee komplain bahwa franchisor tidak memberikan dukungan kepada usahanya Franchisee komplain bahwa franchisor melakukan mark-up terlalu tinggi atas bahan baku yang disupply Franchisee menjual usahanya kepada pihak lain Franchisee mendaftarkan merek milik franchisor sebagai miliknya   Dari kejadian di atas sebaiknya bisa menjadi pelajaran bagi franchisor baru ataupun calon-calon franchisor, agar bisa menyiapkan langkah- langkah antisipasi agar tidak mengalami hal serupa. Pada prinsipnya apabila franchisor bisa selektif dalam memilih mitra yang diajak kerjasama dan selalu memberikan dukungan agar franchisee-nya sukses, maka resiko terjadinya kejadian seperti di atas dapat ditekan. Apabila ada hal mengenai franchise yang ingin didiskusikan, silahkan hubungi saya di wahdifakhrozy@yahoo.com Selamat berbisnis franchise ! Salam, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT wahdifakhrozy@yahoo.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

8 Tindakan Franchisee yang Dapat Merugikan Franchisor Read More »