Tips Franchise

3 Point Yang Perlu Anda Kenali Sebelum Membeli Franchise

Bagi Anda calon pembeli franchise atau biasa dikenal dengan istilah franchisee, sebaiknya Anda teliti dalam memilih bisnis franchise yang akan Anda beli. Karena bukan tidak mungkin Anda dihadapkan dengan puluhan bahkan ratusan brand franchise ketika Anda datang ke sebuah pameran franchise. Banyaknya pilihan brand yang ditawarkan pada Anda tentu akan sangat membingungkan dalam membuat keputusan. Hal yang sering terjadi kepada calon franchisee adalah kebingungan memilih bidang usaha yang ingin dijalankan, hingga memilih brand franchisor yang ingin dibeli. Sebenarnya kejadian ini wajar terjadi kepada semua orang yang akan memulai bisnis, bukan hanya pada Anda yang akan membeli franchise. Namun untuk mengeliminasi kebingungan Anda, ada beberapa tips yang dapat diikuti seperti di bawah ini: Passion Sebelum Anda mencari bisnis apa yang cocok buat Anda jalankan, ada baiknya Anda menggali terlebih dahulu minat (passion) Anda. Hal ini penting untuk mengetahui ketertarikan serta hal-hal yang senang Anda jalankan. Bukankah lebih menyenangkan menjalankan bisnis yang sejalan dengan kesenangan pribadi ketimbang yang kurang diminati. Menggali minat pribadi ini bisa dilakukan dengan mengenali hobi Anda, bisa juga dengan menggali pengalaman masa lalu yang paling menyenangkan buat Anda atau bisa juga dengan mengingat kembali target atau cita-cita Anda di masa depan, bahkan kadang bisa juga dicari dari tujuan hidup Anda. Kita tentunya akan sangat senang apabila menjalankan bisnis yang bisa sejalan dengan tujuan hidup kita. Dalam menggali tujuan hidup ini, jangan lupa untuk mengingat kembali motivasi Anda berbisnis serta mempertimbangkan dukungan keluarga dalam mengambil peluang bisnis franchise ini. Karena tidak jarang kurangnya dukungan keluarga jadi penghambat dalam menjalankan bisnis. Brand Dalam hal brand, penting untuk Anda mencari tahu tingkat kepopuleran brand franchise yang ditawarkan kepada Anda. Karena pada prinsipnya menjual produk atau jasa yang “ngetop” tentu akan lebih mudah ketimbang yang kurang “ngetop”. Untuk itu, apabila dirasa perlu mungkin boleh saja Anda melakukan survei kecil-kecilan terhadap popularitas brand yang akan Anda dibeli di daerah sekitar calon lokasi Anda, sekaligus mengenali karakter target market yang ada di daerah tersebut. Selain masalah popularitas brand, jangan lupakan juga masalah legalitas brand tersebut. Tidak ada salahnya untuk memastikan apakah mereknya sudah terdaftar sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Franchisor atau belum. Karena apabila belum didaftarkan atau bahkan didaftarkan oleh pihak lain, maka ada potensi konflik terhadap kepemilikan brand yang mungkin terjadi dikemudian hari. Konsekuensi terburuk yang dapat terjadi bagi franchisee, adalah diharuskan mengganti brand-nya dikemudian hari. Hal ini tentu sangat tidak mengenakkan apalagi sudah banyak pelanggan yang mengenal produk atau jasa Anda, tentu ini sangat merugikan. Support Dukungan yang akan diberikan oleh franchisor, tentu harus menjadi pertimbangan yang paling penting bagi calon franchisee. Sebagai orang yang baru ingin memulai bisnis, tentunya banyak kekhawatiran yang muncul dipikiran Anda tentang bagaimana menghadapi kendala-kendala ketika memulai usaha. Bantuan untuk memulai bisnis tentu merupakan kemudahan yang sangat diharapkan yang dapat diperoleh dari Franchisor. Bantuan dari franchisor ini diharapkan dapat mengurangi resiko kegagalan pada saat berusaha, mengingat franchisor sudah lebih berpengalaman di bidang usaha yang akan Anda jalani ini sebelumnya. Sejauh mana keterlibatan franchisor dalam memberikan bantuan tentu harus menjadi pertimbangan Anda dalam memilih bisnis franchise yang akan Anda beli. Semakin banyak dukungan yang dapat diberikan oleh franchisor tentu akan semakin membantu Anda dalam menjalankan bisnis. Mungkin ada baiknya juga Anda mencari informasi kepada orang yang telah lebih dulu bergabung menjadi franchisee, untuk mendapatkan pandangan lain tentang dukungan yang diberikan oleh franchisor. Karena bisa saja dukungan yang dijanjikan oleh franchisor di awal kerjasama tidak terwujud ketika kerjasama franchise telah berjalan. Sebagai calon pembeli franchise, tidak hanya kesiapan dana yang diperlukan ketika membeli bisnis franchise, kesiapan mental serta strategi saat menyeleksi bisnis serta franchisor yang menawarkan bisnis tersebut juga merupakan salah satu kunci sukses Anda dalam berbisnis franchise. Oleh karena itu, tips untuk memilih bisnis franchise yang telah dijelaskan di atas diharapkan dapat membantu Anda. Salam,   Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT wahdifakhrozy@franchiseacademy.co.id International Franchise Business Management Member of World Franchise Associate (WFA)   Menara Kadin Indonesia Jl.HR Rasuna Said Kuningan Blok X – 5 Kav 2-3 Telp.(021) 52994547  Fax (021) 52994599 Jakarta

3 Point Yang Perlu Anda Kenali Sebelum Membeli Franchise Read More »

Kemitraan dan Franchising

Kemitraan Bisnis bisa dilakukan dengan berbagai bentuk, seperti:1. Joint venture2. Kerjasama modal3. Reseller4. Keagenan5. Licensing 6. Direct selling 7. Operator management 8. Multi Level Marketing 9. Franchising (sebagai salah satu alternatifnya)   Pada kemitraan dengan OPERATOR MANAGEMENT misalnya pada usaha hotel atau rumah sakit, pihak mitra melakukan set up perusahaan hotel atau rumah sakitnya sendiri, tetapi supaya memiliki peluang yang baik dipasar mereka menggunakan JASA OPERATOR MANAGEMENT HOTEL berikut NAMA jaringannya. Kita ambil contoh: Sheraton Hotel. Bisnis DIMILIKI oleh MITRA dan pihak operator management diberi imbalan MANAGEMENT FEE.   Contoh lain adalah kemitraan PENGGUNAAN TEMPAT. Seperti yang dilakukan beberapa brand franchise (KFC, Starbucks, dlsb). Pihak mitra menyediakan lokasi yang sesuai dengan kriteria pemilik brand. Kemudian pemilik brand melakukan investasi dan mengeoperasikan bisnisnya sendiri. Pihak mitra TIDAK MEMILIKI usaha tersebut. Pemilik brand yang memiliki usaha tersebut. Pemilik tempat mendapatkan BAGI HASIL dari usaha pemilik brand.   Contoh ketiga adalah JOINT VENTURE, dimana usaha tersebut DIMILIKI BERSAMA. Mungkin saja, pihak mitra menyediakan modal dan tempat. Sedangkan pihak pemilik brand menyediakan JASA PENGELOAAN dan memberikan HAK PENGGUNAAN BRAND nya. Dalam hal ini seluruh pengaturan dan pembagian kerjanya diatur bersama berdasarkan kesepakatan. Pihak mitra dan pemilik brand berbagi hasil sesuai bagian kepemilikan usahanya.   FRANCHISING adalah kemitraan dimana pihak FRANCHISOR (pemberi franchise) memberikan HAK PENGGUNAAN BRAND dan CARA2 BERBISNIS nya (business format) kepada FRANCHISEE (penerima franchise). Unit usahanya DIMILIKI OLEH FRANCHISEE.   YANG TERPENTING dalam melakukan kemitraan, dinyatakan dengan jelas bahwa usaha itu MILIK SIAPA? Milik MITRA, atau miliki PEMILIK BRAND, atau MILIKI BERSAMA.   Materi pembelajaran franchise di atas termuat dalam Green Modul yang membahas Business Mastery pada FranchiseAcademyIndonesia.com. GRATIS untuk dipelajari.   Salam Sukses,   Burang Riyadi Franchise Academy Indonesia

Kemitraan dan Franchising Read More »

Pentingnya Membuat Perjanjian Franchise

Dalam perkembangannya bisnis Franchise Indonesia sudah terbukti sebagai cara terbaik dalam pengembangan bisnis dan perlu kita ketahui bahwa bisnis franchise Indonesia adalah bisnis yang tahan terhadap berbagai situasi baik gejolak ekonomi maupun politik pada umumnya , saat ini banyak perusahaan multi nasional yang mengurangi jumlah tenaga kerjanya bahkan sudah mengalami kebangkrutan karena tidak bertahan karena perkembangan teknologi atau perubahan zaman seperti contohnya perusahaan berbasis teknologi canggih dan  untuk saat ini beberapa pabriknya mungkin sudah tutup dan tidak berproduksi lagi karena produknya tertinggal dengan beberapa kompetitor lainnya  namun beberapa perusahaan yang menjual makanan siap saji atau produk sederhana seperti burger masih dapat bertahan lama  dengan menjalankan bisnis secara franchise . Franchise Indonesia perkembangan sangat luar biasa  dan  bisnis franchise yang memerlukan kesepakatan dua pihak sebagai satu tujuan bisnisnya dan dalam perjalanan bisnisnya masing masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai pemberi bisnis dan penerima bisnisnya , bisnis franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses yang diberikan kepada pihak kedua sebagai duplikasi dari bisnis yang dijalankan jika sebelumnya kita hanya menjual ayam goreng atau burger saja maka dengan konsep franchise kita menjual konsep bisnis secara utuh dan keseluruhan Karena bisnis franchise mengikat dua pihak dalam menjalankan bisnisnya maka perlu diatur dalam sebuah perjanjian yang mengatur masing masing pihak tentang hak dan kewajiban dalam menjalankan bisnisnya dan perjanjian itu lebih dikenal dengan nama perjanjian franchise  yaitu perjanjian yang diberlakukan jika kedua pihak menjalankan bisnisnya dengan konsep franchise dan perjanjian franchise biasanya berlaku 5 tahun atau lebih sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati Penting atau tidak pentingnya perjanjian franchise mungkin mempunyai sudut pandang masing masing namun menurut kami perjanjian franchise sangat penting karena dengan dibuatnya perjanjian maka kedua pihak mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan bisnisnya , didalam perjanjian franchise masing masing memuat  beberapa hal sebagai berikut : Nama dan alamat pihak yang bertanggung jawab pada apa yang diperjanjikan Jenis Hak Kekayaan intelektual yang di perjanjikan dan disepakati Kegiatan usaha yang akan di perjanjikan dalam perjanjian Hak dan kewajiban sebagai pemberi dan penerima bisnis franchise Bantuan dan dukungan yang diberikan oleh pemberi bisnis franchise Wilayah usaha yaitu  batas wilayah usaha yang dimuat dalam perjanjian Jangka waktu perjanjian yaitu batas waktu yang diperjanjikan biasa dalam bisnis franchise adalah 5 tahun jangka waktunya Tata cara pembayaran misalnya berapa franchise fee , royalti fee dan biaya marketing lainnya serta batas waktu pembayaran Penyelesaian sengketa jika terjadi persengketaan dalam menjalankan bisnisnya Tata cara perpanjangan , pengakhiran dan pemutusan perjanjian Jaminan pihak pihak yang menjalankan bisnisnya dan kewajiban masing masing Jumlah gerai atau outlet yang diberikan dan diperjanjikan Untuk membuat perjanjian franhise memang sebaiknya dibantu atau dibuatkan oleh pihak yang berwenang atau yang mengerti tentang hukum dengan bagian legalitas atau pihak notariat yang biasa membuat surat perjanjian dan sebagainya tetapi jika memang memahami konsekuensi atas perjanjian yang dibuat boleh saja perjanjian franchise dibuat sendiri asalkan sesuai perundang undangan yang berlaku di Indonesia.   Salam Franchise , Taufik Hidayat THE FRANCHISE CONSULTANT IFBM Menara Kadin Indonesia  30 th Floor Jl.HR.Rasuna Said Blok X-5 Kav 2-4 Jakarta

Pentingnya Membuat Perjanjian Franchise Read More »