franchise

Franchise Workshop Juni 2022

How To Franchise Your Business Langkah Praktis membangun Bisnis Franchise Kantor konsultan franchise FAI (FRANCHISE ACADEMY INDONESIA) kembali akan mengadakan FRANCHISE WORKSHOP “How to Franchise Your Business” Hanya 2 HARI 15-16 Juni 2022 di Menara 165 Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan   ­ ­Workshop ini akan membahas tuntas langkah-langkah membangun bisnis waralaba mulai dari awal, seperti :1. Dasar-dasar waralaba2. Membentuk model bisnis standar agar mudah diwaralabakan3. Kajian kelayakan waralaba serta simulasi perhitungan franchise fee dan royalty fee4. Membentuk organisasi franchisor5. Aspek legal dalam franchising6. Menyusun strategi memasarkan waralaba  Dapatkan Juga Bonus berupa: 1. CONTOH Perjanjian waralaba2. Software simulasi perhitungan franchise fee dan royalty fee3. Free konsultasi kesiapan bisnis untuk difranchisekan bersama konsultan franchise FAI selama 2 Jam.­ Materi workshop akan dibawakan oleh konsultan franchise berpengalaman dari kantor konsultan franchise FAI.­ ­Siapa yang perlu ikut program ini:# Pengusaha atau calon pengusaha# Pelaku bisnis UMKM# Pendamping UMKM# Dosen atau mahasiswa bisnis­ ­Jangan sampai ketinggan program ini, karena hanya dengan INVESTASI sebesar 3,5 Juta Rupiah per peserta, Anda langsung bisa mendapatkan langkah sistematis membangun sebuah bisnis waralaba. Bahkan kami berikan diskon khusus untuk minimal 2 orang peserta yang berasal dari satu perusahaan yang sama. Daftarkan segera diri Anda!

Franchise Workshop Juni 2022 Read More »

Alternatif Pengembangan Usaha Selain Franchise

Ketika bisnis sedang berjalan baik, maka hal pertama yang dipikirkan oleh pemilik usaha adalah mengembangkan usahanya agar lebih besar lagi. Mengembangkan usaha agar lebih besar ini umumnya bertujuan untuk mendatangkan omset lebih banyak, memperluas popularitas dan jangkauan merek serta yang paling utama adalah menambah keuntungan bagi pemilik. Pada akhirnya tujuan seseorang berbisnis itu adalah bagaimana bisnisnya bisa menguntungkan serta dapat bertahan lama. Untuk mewujudkan tujuan ini memang tidak mudah, namun apabila konsisten untuk melaksanakannya maka bisa saja tujuan ini tercapai. Pada artikel ini khusus akan dibahas berbagai macam pilihan pengembangan bisnis yang bertujuan untuk memperluas jangkauan merek serta popularitas merek. Memperluas jangkauan merek serta popularitas merek ini tentunya hanya dapat dilakukan dengan menduplikasi bisnis tersebut. Dalam menduplikasi bisnis ini sebenarnya ada beberapa cara yang dapat diambil. Cara-cara tersebut bisa diklasifikasi menjadi 3 kelompok: Kalau outlet yang diduplikasi merupakan milik sendiri, maka orang lazim menyebutnya dengan cabang. Dengan status kepemilikan outlet sebagai cabang, maka kegiatan operasional dan investasi merupakan tanggung jawab pusatnya. Kalau outlet yang diduplikasi merupakan milik bersama dengan mitra, maka kita dapat menyebutnya sebagai Joint Venture (JV). Dengan status kepemilikaan outlet sebagai JV, maka perlu diatur terlebih dahulu peranan masing-masing pihak dalam kegiatan operasional dan investasi. Apakah mitra berperan aktif atau pasif, dalam arti lain, apakah mitra akan berperan mengurusi kegiatan operasional atau tidak serta sejauh mana peranannya apabila ikut terlibat dalam kegiatan operasional. Terkait dengan investasi juga perlu diatur seberapa besar nilai investasi yang ditanggung masing-masing pihak. Kalau outlet yang diduplikasi merupakan milik mitra, maka ada 3 alternatif jenis kerjasama yang dapat dipilih berdasarkan hak yang diberikan oleh pemilik merek dengan mitra. Alternative tersebut adalah: Pembahasan mengenai Franchise, lisensi dan BO sudah pernah dibahas artikel sebelumnya, Anda dapat BACA DISINI. Semoga penjelasan mengenai alternatif pengembangan usaha selain franchise ini memberikan inspirasi buat Anda yang sedang berpikir untuk mengembangkan usaha. Atau jika Anda masih bingung untuk memilih yang mana yang cocok dengan bisnis Anda, Silahkan kontak saya di wahdifakhrozy@yahoo.com Selamat Berbisnis!! Salam, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT franchiseacademy.id@gmail.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

Alternatif Pengembangan Usaha Selain Franchise Read More »

Perhatikan! untuk Memfranchisekan bisnis butuh Investasi

Memiliki sebuah usaha yang difranchisekan, tentunya sangat menyenangkan. Karena secara cepat brand kita bisa segera ada di berbagai tempat, bahkan yang lebih menyenangkan lagi untuk membuka outlet baru di beberapa tempat tersebut malah bukan menggunakan modal kita sendiri tetapi modal mitra franchisee kita. Namun ternyata untuk menjadi Franchisor tidak semudah itu. Butuh kerja keras untuk mempersiapkan bisnis franchise yang kuat dan tahan untuk jangka panjang. Untuk membangun bisnis franchise, setidaknya perlu melakukan investasi dalam hal-hal berikut: Hal-hal yang disebutkan di atas hanya sebagian kecil item investasi yang mungkin dibutuhkan apabila ingin menjadi franchisor baru. Namun yang pasti, memfranchisekan bisnis bukan berarti cara cepat untuk mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha. Perusahaan yang ingin menjadi franchisor justru perlu melakukan investasi diawal ketika mempersiapkan sistem franchise-nya. Dengan kata lain, ketika ingin memfranchisekan bisnis, sama artinya kita ingin membangun sebuah industri. Misalnya kita ambil contoh sebuah restoran, untuk memfranchisekan bisnis, sebuah restoran harus memikirkan bahan-bahan makanan mana saja yang harus disupply dari franchisor dan bahan mana saja yang boleh dibeli sendiri oleh franchisee dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Lalu barang-barang yang disupply dari franchisor, apakah barang tersebut dipasok dalam kondisi bahan mentah, bahan setengah jadi atau bahan jadi. Oleh karena itu, franchisor perlu mempertimbangkan untuk membangun central kitchen yang berfungsi untuk mempersiapkan dan mengatur pendistribusian bahan baku ke outlet restoran. Hal ini bertujuan untuk efektifitas dan efisiensi dalam proses pendistribusian bahan baku serta berperan penting untuk menjaga kualitas bahan makanan. Dari ilustrasi di atas kita baru mengupas bagian penanganan bahan baku, kita belum mengupas proses customer service, training, customer relationship management, dan lain sebagainya yang juga tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu, jika ingin memfranchisekan bisnis, mulailah berpikir untuk merancang industri untuk bisnis Anda sendiri. Follow our Instagram @franchiseacademyindonesia Salam Sukses, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT franchiseacademy.id@gmail.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

Perhatikan! untuk Memfranchisekan bisnis butuh Investasi Read More »

TIPS BISNIS FRANCHISE : Membuat Konsep Bisnis yang ingin di-franchise-kan (2)

Ketika membuat bisnis franchise, konsep bisnis penting dirancang sejak awal. Konsep ini berisi ide atau gagasan yang akan diwujudkan menjadi sebuah model bisnis. Model bisnis yang dapat distandarkan tentu akan sangat memudahkan dalam menduplikasi usaha dengan sistem franchise. Konsep bisnis yang memiliki keunikan umumnya akan disenangi oleh para pembeli franchise (franchisee). Pembeli franchise cenderung menyukai konsep dan model bisnis yang dapat menarik banyak customer, atau yang efisien secara biaya operasional. Berikut 7 langkah untuk membuat konsep bisnis. Langkah-langkah tersebut diantaranya : Langkah Pertama, memunculkan ide atau gagasan bisnis. Dalam membuat konsep bisnis sudah barang tentu kita membutuhkan ide awal, ide awal ini bisa digali dari problem solving atau improvement dari kondisi di sekitar Anda. Solusi permasalahan di sekitar kita tentu akan menjadi sebuah peluang usaha yang dibutuhkan banyak orang. Atau improvement atas barang dan jasa yang telah ada saat ini sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat tentu menjadi potensi bisnis yang menguntungkan. Langkah Kedua,  menggali filosofi bisnis. Filosofi bisnis akan menjadi dasar atau ”agama” dari bisnis yang sedang Anda jalankan sepanjang masa. Filosofi bisnis juga yang akan mengarahkan visi, misi, value, target serta rencana bisnis Anda ke depan. Karena dengan memiliki filosofi yang jelas maka visi, misi, value, target dan rencana bisnis Anda akan memiliki ”benang merah” yang menyelaraskan semuanya. Langkah Ketiga, menentukan target market yang dibidik. Menetapkan target market secara spesifik mulai dari usia, jenis kelamin, pendidikan, SES, pekerjaan, pendapatannya, dll akan mempermudah Anda untuk menarik target market Anda. Karena Anda akan dapat menentukan media dan cara berkomunikasi dengan target market Anda. Langkah Keempat, merumuskan bentuk usaha. Bentuk usaha yang dimaksud di sini adalah desain eksterior, desain interior, apakah nanti akan berbentuk outlet di mall, ruko, rumah, dekat perkantoran dsb. Langkah Kelima, merumuskan kegiatan usaha. Kegiatan usaha di sini maksudnya, apakah akan menjual produk atau menjual jasa. Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjual produk tersebut. Atau saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjual jasa tersebut. Langkah Keenam, merumuskan organisasi usaha. Tujuan merumuskan organisasi usaha ini adalah untuk mengetahui berapa banyak personil yang dibutuhkan, berapa jam kerjanya, berapa upahnya, dibagi menjadi berapa divisi personil tsb. Langkah Ketujuh, merumuskan cara pemasaran dan penjualan. Tujuan merumuskan cara pemasaran dan penjualan adalah untuk memikirkan strategi pemasaran dan penjualan produk atau jasa Anda dari mulai belum dikenal, kurang laku, mulai memiliki pembeli, mulai memiliki pelanggan tetap hingga mempertahankan pelanggan yang ada. Jika anda telah yakin dengan konsep bisnis yang Anda miliki, Anda dapat segera action untuk merealisasikan konsep Anda ini. Semoga sukses. Follow our Instagram @franchiseacademyindonesia Salam Sukses, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT franchiseacademy.id@gmail.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

TIPS BISNIS FRANCHISE : Membuat Konsep Bisnis yang ingin di-franchise-kan (2) Read More »

Franchise Workshop 2022

Franchise Academy Indonesia kembali mengadakan franchise workshop pada JANUARI 2022, workshop ini tepat sekali untuk diikuti oleh business owner, profesional, hingga akademisi, yang tertarik mempelajari langkah-langkah praktis dalam memfranchisekan bisnis. Kegiatan ini akan berlangsung secara offline dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, selama 2 hari penuh dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Franchise Workshop ini akan diisi oleh fasilitator yang berpengalaman lebih dari 20 tahun sebagai konsultan franchise, akan banyak langkah praktis dan pengalaman yang akan dibagikan untuk Anda yang baru akan membangun bisnis franchise. Kami akan berikan contoh perjanjian franchise dan software simulasi perhitungan franchise fee dan royalty fee, yang sangat bermanfaat dalam mempersiapkan bisnis menjadi bisnis franchise. Lakukan pendaftaran segera mengingat tempat terbatas sesuai ketentuan batas maksimal penggunaan ruangan yang diatur protokol kesehatan, dapatkan promo Harga Khusus untuk 2 peserta yang berasal dari perusahaan yang sama! Info Pendaftaran 0878-83188897 (Taufik Hidayat)

Franchise Workshop 2022 Read More »

PROSPEKTUS FRANCHISE : Sebuah Dokumen Penawaran Waralaba

Selain perjanjian franchise, ada dokumen lain yang juga tidak kalah penting ketika mewaralabakan usaha. Dokumen tersebut dikenal dengan istilah prospektus penawaran waralaba. Prospektus berupa dokumen terkait kegiatan pemasaran paket waralaba. Prospektus Franchise merupakan sebuah dokumen pemasaran franchise yang berisi gambaran bisnis miliki franchisor. Prospektus Franchise sebaiknya berisi informasi lengkap mengenai bisnis franchise yang ditawarkan termasuk di dalamnya hak dan kewajiban sebagai franchisor. Prospektus Franchise ini harus dibuat semenarik mungkin agar dapat meyakinkan calon franchisee. Prospektus umumnya diberikan kepada kandidat franchisee yang telah terkualifikasi dan dilakukan sebelum menandatangani perjanjian franchise. Tujuannya agar memproteksi hal-hal yang menjadi rahasia bisnis franchise. Menurut Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2007 tentang Waralaba, Prospektus Franchise sekurang-kurangnya berisi tentang: Data identitas Pemberi Waralaba (franchisor) Legalitas usaha Pemberi Waralaba (franchisor) Sejarah kegiatan usahanya Struktur organisasi Pemberi Waralaba (franchisor) Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir Jumlah tempat usaha Daftar Penerima Waralaba (franchisee) Hak dan kewajiban Pemberi Waralaba (franchisor) dan Penerima Waralaba (franchisee) Apabila semua uraian diatas telah dibuat dan disusun secara rinci dan lengkap sebaiknya prospektus tersebut dicetak dalam bentuk dan desain yang menarik. Dapatkan referensi mengenai prospektus waralaba yang sesuai dengan peraturan pemerintah pada http://franchiseacademyindonesia.com/penawaran-khusus/e-book-merchandise/ Follow Our Instagram @franchiseacademyindonesia Salam sukses, THE FRANCHISE CONSULTANT franchiseacademy.id@gmail.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

PROSPEKTUS FRANCHISE : Sebuah Dokumen Penawaran Waralaba Read More »

Virtual Franchise Workshop

Workshop ini akan mempelajari cara memfranchisekan bisnis secara virtual via zoom meeting, yang akan dibawakan oleh Bapak Burang Riyadi, seorang konsultan franchise berpengalaman di Indonesia. Workshop virtual ini akan diselenggarakan selama 2 hari dari tanggal 1 dan 2 Desember 2021, mulai pukul 09.00-16.00 WIB. Materi yang akan dibahas: Membuat Business Model yang layak Franchise Menghitung harga Franchise & Royalty Fee Membuat Perjanjian Franchise Cara Launching Paket Franchise Daftarkan diri Anda Segera, tempat terbatas!

Virtual Franchise Workshop Read More »

BISNIS FRANCHISE : Pola Hubungan Franchisor-Franchisee

Dalam menjalankan usaha waralaba banyak dinamika yang harus dilalui agar menjadi franchisor yang sukses.  Salah satu kunci sukses yang dapat dipegang oleh franchisor adalah dengan membangun pola hubungan yang baik dengan franchisee-nya. Pola hubungan yang ideal antara franchisor dan franchisee ditandai dengan prinsip-prinsip berikut: Saling menguntungkan (win-win), bersifat horisontal Franchisor akan untung, bila Franchisee untung Terbentuknya jaringan usaha bersama (kemitraan) Dukungan Franchisor yang berkesinambungan, dengan tujuan usaha Franchisee tidak boleh gagal Franchisee harus menjaga reputasi dan krebilitas Franchisor dengan cara patuh kepada arahan Franchisor sebagai pusat jaringan Namun kadang prinsip-prinsip ideal tersebut serasa sulit untuk dicapai, terlebih lagi ketika peluang bermunculan di depan mata franchisor ketika bisnis franchise yang sedang dijalani sedang naik daun. Keinginan untuk mengambil semua peluang yang ditawarkan dari calon-calon franchisee untuk segera menjadi franchisee, membuat franchisor dihadapkan pada pilihan untuk mengambil semua peluang tersebut dan bermitra dengan banyak franchisee atau menahan diri dengan memilih sedikit saja franchisee yang benar-benar cocok untuk diajak bermitra. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa franchisor dihadapkan pada pilihan memiliki banyak outlet dengan banyak franchisee atau memiliki banyak outlet dengan sedikit franchisee. Ketika dihadapkan pada pilihan untuk mengembangkan usaha waralaba dengan memiliki banyak outlet dengan banyak franchisee atau memiliki banyak outlet dengan sedikit franchisee maka menurut saya keputusan mana yang akan dipilih terpulang pada franchisor. Namun idealnya akan lebih mudah bagi franchisor untuk berkoordinasi dengan sedikit franchisee daripada banyak franchisee. Hal ini bukan berarti usaha waralabanya tidak dapat berkembang menjadi besar, namun usaha menjadi besar dengan sedikit franchisee yang masing-masing franchisee-nya memiliki lebih dari satu outlet. Ini artinya franchisee Anda sukses dan puas bekerja sama dengan Anda sehingga mereka ingin menambah jumlah outletnya. Menurut saya, besarnya jumlah keuntungan dari usaha franchise yang Anda jalani bukan satu-satunya ukuran kesuksesan franchising. Kepuasaan yang diraih oleh franchisee Anda dalam bermitra dengan Anda, kepuasan konsumen Anda akan produk/jasa yang ditawarkan mungkin dapat menjadi ukuran lain atas kesuksesan bisnis franchise Anda. “Hubungan yang solid antara Franchisor-Franchisee, dapat menjadi landasan bisnis Franchise yang tangguh.” Follow Our Instagram @franchiseacademyindonesia Salam Sukses, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT wahdifakhrozy@yahoo.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

BISNIS FRANCHISE : Pola Hubungan Franchisor-Franchisee Read More »

FRANCHISEE – Dicari ATAU Direkrut?

Dalam berbisnis Franchise, mendapatkan mitra (franchisee) merupakan kunci untuk sukses, terutama jika franchisor ingin membangun hubungan kerjasama yang langgeng dengan mitranya. Franchisor dapat memiliki strategi tertentu dalam mendapatkan franchisee yang sesuai dengan visi usahanya. Ada 2 strategi umum yang mungkin dilakukan dalam mendapatkan franchisee: Menjual franchise kepada Franchisee Mencari franchisee yang dimaksud di sini adalah mencari sebanyak-banyaknya calon franchisee yang berminat bermitra dengan anda, lalu berusaha untuk mengajak bermitra langsung atau dengan kata lain kalau ada yang berminat dan sanggup membayar dana investasi maka calon investor tersebut dapat langsung bekerjasama menjadi franchisee. Merekrut Franchisee yang akan diajak bekerjasama Merekrut franchisee yang saya maksud di sini adalah mencari sebanyak-banyaknya calon franchisee yang berminat bermitra dengan anda, lalu melakukan seleksi atas calon franchisee anda tersebut dan memilih calon franchisee yang benar-benar cocok dan sevisi dengan anda yang menjadi mitra.

FRANCHISEE – Dicari ATAU Direkrut? Read More »

Cara Memfranchisekan Bisnis : Membuat STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

Standarisasi merupakan bagian penting dalam sebuah sistem franchise. Sebuah usaha yang telah distandarisasi tentu akan lebih mudah untuk diduplikasi dengan pola kerjasama franchise. Namun banyak pemilik usaha yang kesulitan dalam membuat standarisasi kegiatan usahanya. Dalam franchising, hal yang penting untuk dibuat standarisasi ada 2 hal, yaitu standarisasi bentuk dan standarisasi proses. Standarisasi bentuk merupakan standarisasi terhadap aspek fisik outlet yang akan diduplikasi, misalnya, ukuran outlet, desain, peralatan, perlengkapan hingga kriteria lokasi yang cocok untuk membuka outlet tersebut. Sedangkan standarisasi proses merupakan standarisasi terhadap kegiatan yang harus dilakukan di outlet tersebut meliputi kegiatan marketing, operasional hingga administrasi. Seluruh standarisasi proses ini apabila dibuat secara tertulis tentu akan sangat baik bagi franchisor, karena akan berguna sebagai rujukan bagi seluruh karyawan dan juga franchisee-nya nanti. Standarisasi yang dibuat tertulis ini umum dikenal dengan istilah SOP (standard operating procedure). SOP yang dibuat tertulis akan menjadi manual usaha bagi franchisee (penerima waralaba) yang akan menjalankan bisnisnya. Berdasarkan pengalaman Franchise Academy Indonesia selama ini dalam membantu pelaku usaha di Indonesia dalam memfranchisekan bisnisnya, kami telah merumuskan sebagian proses standarisasi usaha dalam bentuk Ebook. Ebook ini akan memberikan informasi kepada calon franchisor ataupun yang telah menjadi franchisor yang ingin menyusun Panduan Operasional Usahanya secara efektif. Dalam ebook ini dilengkapi dengan langkah praktis dan contoh-contoh untuk menyusun panduan usaha untuk franchisee. Untuk mendapatkan ebook yang bermanfaat ini silahkan kunjungi http://franchiseacademyindonesia.com/penawaran-khusus/e-book-merchandise/ Salam Franchise, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT wahdifakhrozy@yahoo.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

Cara Memfranchisekan Bisnis : Membuat STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) Read More »