bisnis waralaba

Perhatikan! untuk Memfranchisekan bisnis butuh Investasi

Memiliki sebuah usaha yang difranchisekan, tentunya sangat menyenangkan. Karena secara cepat brand kita bisa segera ada di berbagai tempat, bahkan yang lebih menyenangkan lagi untuk membuka outlet baru di beberapa tempat tersebut malah bukan menggunakan modal kita sendiri tetapi modal mitra franchisee kita. Namun ternyata untuk menjadi Franchisor tidak semudah itu. Butuh kerja keras untuk mempersiapkan bisnis franchise yang kuat dan tahan untuk jangka panjang. Untuk membangun bisnis franchise, setidaknya perlu melakukan investasi dalam hal-hal berikut: Hal-hal yang disebutkan di atas hanya sebagian kecil item investasi yang mungkin dibutuhkan apabila ingin menjadi franchisor baru. Namun yang pasti, memfranchisekan bisnis bukan berarti cara cepat untuk mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha. Perusahaan yang ingin menjadi franchisor justru perlu melakukan investasi diawal ketika mempersiapkan sistem franchise-nya. Dengan kata lain, ketika ingin memfranchisekan bisnis, sama artinya kita ingin membangun sebuah industri. Misalnya kita ambil contoh sebuah restoran, untuk memfranchisekan bisnis, sebuah restoran harus memikirkan bahan-bahan makanan mana saja yang harus disupply dari franchisor dan bahan mana saja yang boleh dibeli sendiri oleh franchisee dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Lalu barang-barang yang disupply dari franchisor, apakah barang tersebut dipasok dalam kondisi bahan mentah, bahan setengah jadi atau bahan jadi. Oleh karena itu, franchisor perlu mempertimbangkan untuk membangun central kitchen yang berfungsi untuk mempersiapkan dan mengatur pendistribusian bahan baku ke outlet restoran. Hal ini bertujuan untuk efektifitas dan efisiensi dalam proses pendistribusian bahan baku serta berperan penting untuk menjaga kualitas bahan makanan. Dari ilustrasi di atas kita baru mengupas bagian penanganan bahan baku, kita belum mengupas proses customer service, training, customer relationship management, dan lain sebagainya yang juga tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu, jika ingin memfranchisekan bisnis, mulailah berpikir untuk merancang industri untuk bisnis Anda sendiri. Follow our Instagram @franchiseacademyindonesia Salam Sukses, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT franchiseacademy.id@gmail.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

Perhatikan! untuk Memfranchisekan bisnis butuh Investasi Read More »

TIPS BISNIS FRANCHISE : Membuat Konsep Bisnis yang ingin Di-franchise-kan (1)

Langkah awal ketika ingin membangun bisnis franchise dapat dimulai dari membuat konsep dan rencana bisnis. Konsep dan rencana bisnis yang dibuat secara rinci akan memudahkan dalam persiapan franchise.  Konsep yang detail sangat penting untuk mengetahui kebutuhan bisnis di masa yang akan datang. Memikirkan lebih awal konsep bisnis Anda, dapat menjadi pondasi kuat bagi bisnis Anda di masa yang akan datang. Franchise yang memiliki konsep bisnis yang detail akan lebih tangguh untuk survive dalam kompetisi di industri franchise. Dalam membuat konsep bisnis ada hal-hal yang perlu kita pikirkan secara detail tiap aspek bisnisnya, baik yang bersifat fisik, maupun proses. Hal-hal yang bersifat fisik misalnya : Sedangkan hal-hal yang bersifat proses misalnya: Dengan mengetahui detail hal-hal fisik dan proses yang akan dijalankan dalam bisnis Anda, maka kita dapat merencanakan strategi bisnis dengan lebih matang. Sehingga dapat diketahui dengan akurat apa-apa saja yang dibutuhkan dalam bisnis tersebut seperti nilai investasi, berapa biaya operasional, berapa target penjualan dan berapa tingkat BEP-nya. Bagi Anda yang ingin mem-franchise-kan bisnis, membuat konsep bisnis yang detail akan membawa Anda jadi semakin ahli dan menguasai bidang bisnis yang dijalani saat ini, sehingga Anda dapat memberikan advise terbaik bagaimana menjalankan bisnis dengan baik dan benar kepada franchisee agar sukses. Ayo perbanyak jaringan gerai ANDA dengan sistem waralaba! Follow our Instagram @franchiseacademyindonesia Salam Sukses, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT franchiseacademy.id@gmail.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

TIPS BISNIS FRANCHISE : Membuat Konsep Bisnis yang ingin Di-franchise-kan (1) Read More »

Cara Memfranchisekan Bisnis : Menentukan FRANCHISE FEE DAN ROYALTY FEE

Ketika memulai bisnis franchise merupakan momentum yang paling menantang bagi franchisor. Biasanya franchisor lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada aspek teknis outlet yang akan diduplikasi seperti desain, peralatan, lokasi hingga kegiatan launching. Sehingga kadang franchisor yang baru pertama kali menjual franchise akan menemui kesulitan dalam menentukan franchise fee dan royalty fee yang akan dibebankan kepada franchisee-nya. Franchise fee adalah biaya pembelian hak franchise untuk jangka waktu tertentu. Franchise Fee yang dibayarkan kepada franchisor dapat dikatakan sebagai kompensasi atas pengalaman franchisor membuat, mengembangkan dan menguji format bisnis yang diduplikasi dengan sistem franchise. Format bisnis yang telah dikembangkan menjadi sistem yang efektif, serta merek yang telah dibangun citra positifnya di masyarakat dapat dikatakan sebagai keunikan milik franchisor. Royalty Fee dapat didefinisikan sebagai kontribusi bagi hasil dari pendapatan franchisee (biasanya dari penjualan) atas penggunaan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) milik franchisor dalam menjalankan bisnis. Dengan demikian, terlepas franchisee sedang mengalami untung atau rugi, franchisee tetap wajib membayar royalty fee. Namun dibalik itu, Franchisor pun berkewajiban untuk membantu franchisee untuk meningkatkan pendapatannya agar royalty yang dibayarkan oleh franchisee juga semakin besar. Dalam menentukan Franchise Fee dan Royalty Fee, ada 3 pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu: Market Oriented Pendekatan market oriented dilakukan dengan membandingkan indeks Franchise Fee dan Royalty Fee dari industri sejenis menggunakan data yang dikeluarkan oleh asosiasi atau lembaga tertentu yang berkaitan tentang franchise. Misalnya dengan menggunakan data referensi pada www.franchisedirect.com Customer Oriented Pendekatan customer oriented dilakukan dengan memprediksikan kemampuan calon customer diwilayah tertentu, misal untuk regional Jakarta akan lebih mahal dibanding Yogya karena factor daya beli yang berbeda, baik untuk calon Franchisee maupun untuk konsumen bisnis kita. Oleh karena itu, nilai Franchise Fee dan Royalty Fee akan bervariasi bergantung wilayahnya. Cost Oriented Pendekatan cost oriented dilakukan dengan menghitung seluruh biaya yang dibutuhkan oleh franchisor untuk mengembangkan sistem franchise, mempromosikan paket franchise hingga support kepada franchisee nya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian secara kualitatif dan kuantitatif untuk menentukan Franchise Fee dan Royalty Fee dengan menggunakan pendekatan cost oriented ini. Untuk melakukan perhitungan Franchise Fee dan Royalty Fee dapat dilakukan dengan simulasi keuangan sehingga didapat formula yang pas berapa besaran Franchise Fee dan Royalty Fee yang optimal bagi Franchisor dan Franchisee. Kami kantor konsultan Franchise Academy Indonesia secara berkala mengadakan workshop yang khusus membahas tentang proses memfranchisekan bisnis, termasuk di dalamnya simulasi perhitungan Franchise Fee dan Royalty Fee ini. Jadi pastikan Anda ikut serta dalam kelas pelatihan kami, agar Anda tidak salah menentukan besaran Franchise Fee dan Royalty Fee bagi mitra atau franchisee Anda. Atau jika Anda ingin berdiskusi mengenai penentuan Franchise Fee dan Royalty Fee silahkan hubungi saya via email wahdifakhrozy@yahoo.com Salam Franchise, Wahdi Fakhrozy THE FRANCHISE CONSULTANT wahdifakhrozy@yahoo.com Menara 165 Office & Convention Center Jl.TB Simatupang Kav 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan

Cara Memfranchisekan Bisnis : Menentukan FRANCHISE FEE DAN ROYALTY FEE Read More »