Cara Memfranchisekan Bisnis

Sudah mempunyai beberapa toko, dan dapat penawaran untuk membuka tokonya diluar kota.

Sebagai #KonsultanFranchise saya sering sekali mendapatkan pertanyaan seperti ini. Usaha (toko) yang sudah berjalan dan kelihatan sukses, sering mendapat permintaan untuk membuka cabangnya ditempat lain, atau ada pihak-pihak yang ingin membeli #Franchise nya untuk mereka usaha sendiri dengan brand dan konsep toko yang sudah kelihatan sukses itu.

Sebenarnya untuk menduplikasi usaha (toko) itu ditempat lain tidak sulit. Seperti membuka cabang seperti biasa saja. Hanya saja kalau toko yang dibuka ditempat lain itu melibatkan pihak/mitra lain sebagai pemilik atau pemodal, maka perlu dibuat tersistem dan dengan perhitungan yang matang untuk dapat meraih keuntungan yang bagus. Dengan demikian akan memudahkan untuk saling melihat progres usaha (toko) yang dimitrakan tersebut dengan sudut pandang yang sama. Sebagai #KonsultanFranchise , hal inilah yang saya arahkan kepada klien untuk mempersiapkan sistem yang baru dalam membuka dan menjalankan usaha (toko)nya.

Membuka toko ditempat lain (luar kota) bisa dilakukan dengan 3 cara: (1). Membuka cabang sendiri. (2). Membuka toko dengan joint venture, dimiliki bersama mitra. (3). Dilakukan dengan #Franchising, yaitu dimiliki oleh mitra sepenuhnya.

Bila ada produk yang akan disuplai ke toko-toko yang akan dibuka, seperti: barang dagangan, bumbu, atau bahan baku, maka membuka toko ditempat lain (luar kota) dengan #Franchising menjadi cara yang strategis.

Berikut ini penjelasan cara sederhana #memfranchisekan bisnis:

  1. Kita anggap kita akan “mengajari” mitra franchisee untuk membuka toko dan menjalankan bisnis tokonya. Jadi, ‘ngajarin’ -> Training oriented. Mulai dari memilih lokasi yang bagus, melakukan renovasi, membeli peralatan, merekrut karyawan dan menjalankan operasional bisnisnya. Maka dibisnis franchise, semakin sederhana prosesnya, akan semakin mudah untuk mitra menjalankan bisnisnya dengan sukses. Simplify!.
  2. Supaya memudahkan prosesnya, dilakukan standarisasi disemua bidang: standarisasi desain, peralatan, proses marketing, proses operasional, dan proses administrasi keuangan. Lebih baik lagi jika semua tertulis (standard operating procedure – SOP) atau bahkan terintegrasi dengan sistem IT.
  3. Lakukan training yang intensif. Bukan sekedar ‘ngasih tahu’. Lakukan traning secara berkelanjutan, agar mitra franchisee bisa menjalankan bisnisnya dengan sukses. Semakin mitra franchisee sukses, maka kita sebagai franchisor (pemberi franchise) juga akan lebih sukses.
  4. Lakukan monitoring yang konsisten pada toko-toko mitra/franchisee. Pastikan betul-betul mereka menjalankan SOP dan program-program yang diberikan oleh franchisor.

Beginilah kira-kira saya sebagai #KonsultanFranchise membimbing klien-klien yang akan memfranchisekan bisnisnya.

-burang riyadi

konsultan franchise.blogspot.com

IG @franchise.advisor

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *